HOTLINE : 082327632167 EMAIL : motivislogohimo@gmail.com :
Motivi Slogohimo
SHARE :

AKU DAN PENDIDIKAN

7
11/2022
Kategori : Berita
Komentar : 0 komentar
Author : budi haryono


Filosofi sejarah Pendidikan di Indonesia teryata menyimpan makna yang mendalam dan hal tersebut baru saya sadari setelah saya mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak. Materi pertama tentang “Pendidikan Zaman Kolonial” yang mengambarkan potret dunia Pendidikan pada masa lalu, hingga lahirlah gerakan perubahan yang didalamnya ada tokoh besar sejarah Pendidikan di Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara. Dari konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) ada intisari pemikiran yang menjadi renungan saya sebagai pendidik. Murid-murid saya diibaratkan benih padi yang ditanam harus tumbuh sesuai kodratnya menjadi tanaman padi yang subur dan berbuah unggul. Saya adalah petani yang harus merawat, menjaga,serta bertanggung jawab atas kelangsung dari semua proses tersebut.

Selama ini apa yang saya lakukan sebagai pengajar jika dalam konteks ini saya adalah petani yang merawat tanaman itu sebisa mungkin sudah saya lakukan sesuai dengan cara yang umum dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tetapi,teryata saya tidak tahu tanaman apa yang saya rawat dan nantinya akan berbuah apa. Dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan, bahwa anak yang dilahirkan itu diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu suram. Pendidikan itu berkewajiban dan berkuasa menebalkan segala tulisan yang suram dan yang berisi baik, agar kelak nampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan, agar jangan sampai menjadi tebal, bahkan makin suram. Hal ini membuat saya sadar teryata anak yang diumpamakan seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas yang kosong itu menurut kehendaknya. Artinya, si pendidik berkuasa sepenuhnya untuk membentuk watak atau budi seperti yang diinginkan kurang sesuai dengan apa yang disebut dengan Pendidikan.

Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat” (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraph 4)

 

Terima kasih untuk semua pihak yang memberikan saya kesempatan untuk belajar dalam kegiatan Calon Guru Penggerak, sehingga memahami peran dan tanggungjawab saya yang seharusnya. Langkah awal yang harus saya lakukan saat ini adalah membaca dan memahami tulisan samar-samar yang ada pada murid, bagaimana saya dapat menggali potensi minat dan bakat yang ada pada murid untuk dapat dituntun sesuai dengan kodratnya yang mampu menjawab tantangan Zaman dan menjadi manusia yang seutuhnya, manusia yang dapat meraih kebahagian setinggi-tingginya. Tentunya semua bimbingan dan saran yang bermanfaat dari pembaca saya tunggu, terima kasih.

Berita Lainnya

18
07/2024
2
03/2024
3
02/2024
KKG perdana Gugus Gajah Mada
Author : Admin_Motivi
20
11/2023


Tinggalkan Komentar