HOTLINE : 082327632167 EMAIL : motivislogohimo@gmail.com :
Motivi Slogohimo
SHARE :

Kisah Nabi Ibrahim dan Asal Mula Qurban

19
07/2021
Kategori : Uncategorized
Komentar : 26 komentar
Author : Admin_Motivi


Kisah Nabi Ibrahim dan Asal Mula Qurban

Nabi Ismail adalah putra nabi Ibrahim dengan istri mudahnya yakni Siti Hajar. Siti Hajar adalah budak yang diberikan oleh Raja Mesir kepada Nabi Ibrahim a.s. Atas  persetujuan Siti Sarah akhirnya nabi Ibrahim mau menikahi Siti Hajar.

Setelah menikah dengan Nabi Ibrahim, Siti Hajar akhirnya mengandung. Namun, ia menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang sudah lama menikah. Tapi belum juga di karuniai seorang anak. Sekeras apapun Siti Hajar menyembunyikan kandungannya, akhirnya terungkap juga rahasia tersebut.  Dari rahim Siti Hajar lahirlah seorang anak  laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail.

Setelah kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim membawa  pergi Siti Hajar dan Ismail ke Mekah, maka Nabi Ibrahim memenuhi perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke Mekah di dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan ka’bah.  Pada saat itu masih padang pasir kosong yang belum di diami oleh manusia.

Siti hajar begitu cemas dan sedih ketika Nabi ibrahim akan meninggalkannya seorang diri bersama anaknya yang masih kecil, di tempat yang begitu sunyi senyap, tidak ada orang sama sekali, kecuali hanya pasir dan batu. Seraya merintih dan menangis, ia memegang kuat-kuat baju Nabi ibrahim as sambil memohon belas kasihannya, meminta agar ia tidak ditinggalkan seorang diri di tempat yang begitu hampa, tdak ada seorang manusia sama sekali, tidak ada binatang, tidak ada pohon dan air mengalir pun juga tidak terlihat di tempat itu. Semenara itu ia masih bertanggung jawab untuk mengasuh anak kecil yang masih menyusu kepadanya.

Lalu atas perintah Allah Swt Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.

Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanannya dan  sampai pada sebuah bukit.  Nabi Ibrahim  tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Ka’bah lalu berdoa untuk Istri dan putranya dengan mengangkat kedua belah tangannya.

Siti Hajar langsung menyusui Ismail dan Siti Hajar minum air persediaan yang di bawanya. Hingga  Suatu ketika Siti Hajar kehabisan air, beliau sangat kehausan sehingga air susunya pun kering. dia memandang kepada Ismail sang bayi yang sedang meronta-ronta kehausan.  Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari kesana kemari sampai ke bukit Shafa dan Marwah.

Ia sangat berharap bisa mendapatkan sesuatu yang bisa menolongnya, namuan hanya batu dan pasir yang ditemuinya di sana, lalu dari bukit safa itu ia melihat bayangan air yang mengalir di atas bukit marwah, kemudian berlarilah ia ke bukti marwah, namun setelah sampai di sana yang dikiranya air ternyata hanya bayangan.

Kemudian ia mendengar ada suara yang memanggilnya dari bukti Shafa, pergilah ia ke bukit Shafa, namun setelah sampai di bukit Shafa ia tidak menjupai siapa-siapa.

Siti Hajar terus mendengar suara yang mengarah pada tempat di mana bayinya Ismail di baringkan dalam keadaan menangis sambil meronta-ronta dan menghentak-hentakan kakinya. Tiba-tiba, di dekat Ismail berbaring, memancarlah mata air. Melihat mata air tersebut, Siti Hajar langung berlari tergesa-gesa untuk menampung air tersebut. Di sebutlah air yang berlimpah itu dengan sebutan ‘’ Zam-Zam’’ yang artinya ‘’ Berkumpul’’.

Melihat air yang berlimpah Siti Hajar sangat gembira. Beliau langsung membasahi bibir Putranya dengan air tersebut. Seketika wajah Putranya terlihat sangat segar. Begitu pula dengan Siti Hajar. Wajahnya terlihat kembali bersinar, ia merasa senang, karena Allah telah memberikan Mukzijat dari Allah yang memberikan kehidupan, setelah di baying-bayangi oleh kematian.

Air tersebut berubah menjadi telaga, dan sampai saat ini di sebut dengan Telaga Zam-Zam. Usaha Siti Hajar mencari air tidak sia-sia, Beliau kesana kemari agar mendapatkan air hingga akhirnya sampai di Bukit Shafa dan Marwah. Hingga aat ini berjalan kaki dari Shafa ke Marwah di jadikan sebagai salah satu Rukun Haji yang di sebut Sha’i.

Ketika Ismail  beranjak remaja,  Nabi Ibrahim sangat gembira, namun kegembiraan itu tiba-tiba buyar karena perintah Allah SWT lewat mimpinya. Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya, yaitu Nabi Ismail.  Awalnya Nabi Ibrahim sangat sedih menerima mimpi itu.

Namun,  mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan wahyunya kepada Nabi, jadi perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as. Mengetahui perintah itu, ibrahim duduk dan termenung memikirkan ujian dari Allah yang begitu berat tersebut. Sebagai seorang ayah yang baru saja dikarunia seorang Putra setelah puluhan tahun didambakan, tiba tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut oleh tangan ayahnya sendiri.

Dengan berat hati Nabi Ibrahim menyampaikan mimpinya kepada Putranya tersebut. Mendengar perkataan Nabi Ibrahim as tentang mimpinya, Nabi Ismail as tanpa keraguan sedikitpun mengatakan kejakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail as, dibaringkan  ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang ditangannya, kedua mata Nabi ibrahi as masih tergenang air berpindah memadang wajah putranya  dan ke arah yang mengkilap di tangannya, seakan-akan pada saat itu beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain.

Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, Nabi Ibrahim meletakkan parang  pada leher Nabi Ismail as dan penyembelihan dilakukan. Tiba-tiba, Malaikat Jibril mengangkat Nabi Ismail as dan di gantikan dengan seekor Kambing, yang sangat besar dan gemuk.

Dari Cerita Nabi Ismail as dan Nabi Ibrahim as inilah kemudian dijadikan oleh umat islam sebagai peritiwa yang memperingati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan Kurban dan di kenal dengan hari raya Idul Adha.

Di akhir cerita ini, yuk sahabat motivi, kita kerjakan soal online berikut ini:
MULAI BERMAIN KUIS

Selamat belajar.
Sehat Selalu

 

Salam MOTIVI,
Jendela Informasi dan Edukasi

Berita Lainnya

18
07/2024
2
03/2024
3
02/2024
KKG perdana Gugus Gajah Mada
Author : Admin_Motivi
20
11/2023


26 komentar

aries Sulistyono

Monday, 19 Jul 2021

mantap pak pur…

Reply

Muhammad habibbulloh Al Fatha

Monday, 19 Jul 2021

Kisah Nabi Ibrahim dan asal mula Qurban.Nabi Ismail adalah putra nabi Ibrahim dengan istri mudanya yakni Siti Hajar.dari rahim Siti Hajar lahirlah seorang anak laki laki yang diberi nama Ismail.Setelah kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim membawa pergi Siti Hajar dan Ismail ke Mekah.Lalu atas perintah Allah Swt Nabi Ibrahim a.s. pun kembali ke negri Syam pada istri pertamanya yaitu Siti Sarah.Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanannya dan sampai pada sebuah bukit.Kemudian ia mendengar ada suara yang memanggilnya dari bukti Shafa, pergilah ia ke bukit Shafa, namun setelah sampai di bukit Shafa .Siti Hajar terus mendengar suara yang mengarah pada tempat di mana bayinya Ismail di baringkan dalam keadaan menangis sambil meronta-ronta dan menghentak-hentakan kakinya. Tiba-tiba, di dekat Ismail berbaring, memancarlah mata air. Melihat mata air tersebut, Siti Hajar langung berlari tergesa-gesa untuk menampung air tersebut. Di sebutlah air yang berlimpah itu dengan sebutan ‘’ Zam-Zam’’ yang artinya ‘’ berkumpul”.Melihat air yang berlimpah Siti Hajar sangat gembira. Beliau langsung membasahi bibir Putranya dengan air tersebut.Seketika wajah Putranya terlihat sangat segar. Begitu pula dengan Siti Hajar. Wajahnya terlihat kembali bersinar, ia merasa senang, karena Allah telah memberikan Mukzijat dari Allah yang memberikan kehidupan, setelah di baying-bayangi oleh kematian. Air tersebut berubah menjadi telaga, dan sampai saat ini di sebut dengan Telaga Zam-Zam.mendapatkan air hingga akhirnya sampai di Bukit Shafa dan Marwah. Hingga aat ini berjalan kaki dari Shafa ke Marwah di jadikan sebagai salah satu Rukun Haji yang di sebut Sha’i.Ketika Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim sangat gembira, namun kegembiraan itu tiba-tiba buyar karena perintah Allah SWT lewat mimpinya. Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya, yaitu Nabi Ismail.mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan wahyunya kepada Nabi.Dengan berat hati Nabi Ibrahim menyampaikan mimpinya kepada Putranya tersebut.Mendengar perkataan Nabi Ibrahim as tentang mimpinya, Nabi Ismail as tanpa keraguan sedikitpun mengatakan kejakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Nabi Ismail as, dibaringkan ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang ditangannya, kedua mata Nabi ibrahim as masih tergenang air berpindah memadang wajah putranya dan ke arah yang mengkilap di tangannya, seakan-akan pada saat itu beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain.Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, Nabi Ibrahim meletakkan parang pada leher Nabi Ismail as dan penyembelihan dilakukan. Tiba-tiba, Malaikat Jibril mengangkat Nabi Ismail as dan di gantikan dengan seekor Kambing, yang sangat besar dan gemuk.Dari Cerita Nabi Ismail as dan Nabi Ibrahim as inilah kemudian dijadikan oleh umat islam sebagai peritiwa yang memperingati setiap tahun dengan anjuran menyembelih hewan Kurban dan di kenal dengan hari raya Idul Adha.

Reply

Afrochu Falicha

Monday, 19 Jul 2021

p

Reply

Kuncoro

Monday, 19 Jul 2021

sangat menambah pengetahuan tentang Qurban

Reply

Ratna

Monday, 19 Jul 2021

Baik

Reply

Ratna

Monday, 19 Jul 2021

Ceritanya sangat bagus

Reply

Aini

Monday, 19 Jul 2021

Bagus

Reply

Diva Arjuna Mirza ibrahim

Monday, 19 Jul 2021

Memotifasi kita supa berprilaku lebih baik bgt

Reply

Nabila kusuma apsarani

Monday, 19 Jul 2021

Idul Adha dimaknai sebagai hari besar untuk memperingati peristiwa penyembelihan Nabi Ismail dengan mencoba sendiri adalah Nabi Ibrahim. Selain itu, umat Islam juga memaknai hari ini sebagai tanda puncaknya ritual ibadah haji di Mekkah. Namun sebenarnya, ibadah Idul Adha tidak hanya penyembelihan hewan qurban dan ibadah haji. Ada banyak makna serta hikmah lainnya yang dapat diambil dari hari Idul Adha.

Reply

Nabila putri izzah khairunnisa

Monday, 19 Jul 2021

Siti hajar memang penyabar,sebelumya tidak ada air dah pohon sekalipun, dengan kekuasaannya Allah SWT , dijalan ada air siti hajar langsung membasahi mulut nabi ismail
Siti hajar langsung berubah dan bersinar mukanya dan air yang berlimpah itu disebut air
Zam zam,

Reply

Afan Dzakiyyah septiano

Monday, 19 Jul 2021

Begitu besar hati NAbi Ibrahim As,mengeerjakan perintah Allah SWT.hingga sampai tahun diperingati umat islam dikenal dengan hari Raya Idul Adha,menyelenggarakan penyembelihan hewan Qurban

Reply

Viona andreani

Monday, 19 Jul 2021

Kita wajib meneladani kisah nabi ibrahim dan asal mula qurban untuk melatih kita dalam keiklasan dan ketabahan serta bila kita mampu hendaklah kita untuk berqurban di bulan Idul adha.

Reply

Afrochu Falicha

Monday, 19 Jul 2021

cerita diatas mengambarkan keteladanan.kesalihan dan ketaatan nabi ibrahim kepada allah saat turun perintah menyembelih ibrahim dan ketaatan keslehan nabi ismail kepada allah dan orang tua rela iklas disembelih ayahnya atas perintah allah

Reply

Malika lathifa 2D

Monday, 19 Jul 2021

Bgs

Reply

Elvan aswa birawa

Monday, 19 Jul 2021

Dari cerita nabi ismail as dan nabi ibrahim inilah kemudian dijadikan oleh umat islam sebagai peristiwa yang memperingati setiap tahun dengan ajaran menyembelih hewan kurban dan dikenal dengan hari raya idul adha

Reply

Nengrum Lukita sari

Monday, 19 Jul 2021

Dari cerita nabi Ismail as dan nabi Ibrahim as inilah kemudian di jadikan oleh umat Islam sebagai peristiwa yang memperingati setiap tahun dengan ajaran menyembelih hewan kurban dan dikenal dengan hari raya idul Adha

Reply

Khoirul Irwansyah

Monday, 19 Jul 2021

Sangat bagus

Reply

Vina Fitriani faragita

Monday, 19 Jul 2021

Kita harus meneladani keikhlasan nabi Ibrahim dalam berkurban

Reply

Najwa

Monday, 19 Jul 2021

Inilah yang di sebut dengan hari raya idul adha

Reply

Abyan Akhtara Samudra

Monday, 19 Jul 2021

Kisah yang patut dijadikan tauladan bagi anak-anak masa kini.

Reply

Amar Japari

Monday, 19 Jul 2021

Keteladanan nabi Ibrahim yang taat kepada perintah Allah, untuk menyembelih putranya Ismail lalu digantikan oleh malaikat seekor kambing yang gemuk dan besar,dan sampai sekarang di peringati sebagai hari idul adha,

Reply

Amar Japari

Monday, 19 Jul 2021

Keteladanan nabi Ibrahim taat kepada Allah agar menyembelih putranya Ismail,lalu digantikan oleh malaikat dengan kambing yang besar dan gemuk,dan sampai saat ini diperingati sebagai hari raya idul Adha.

Reply

Amar Japari

Monday, 19 Jul 2021

Keteladanan nabi Ibrahim yang taat kepada Allah SWT agar menyembelih putranya yaitu Ismail, setelah siap untuk disembelih lalu digantikan oleh malaikat dengan kambing yang besar dan gemuk, sampai saat ini diperingati sebagai hari raya idul adha

Reply

Hariri Faizah

Monday, 19 Jul 2021

alhamdulillah

Reply

Novia mustika sari

Monday, 19 Jul 2021

cerita ini sangat membantu anak² belajar

Reply

Fauzan nur rohman

Tuesday, 20 Jul 2021

peristiwa memperingati hari qurban

Reply

Tinggalkan Komentar