19
02/2025
|
16
07/2021
|
Kategori : Uncategorized Komentar : 0 komentar Author : Purwanto_Motivi |
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN EMOSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING
Seno Dwi Haryono, S.Psi
Guru Bimbingan Konseling
SMPTQ Abi Ummi Boyolali
Sekolah sebagai lembaga formal memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membantu siswa menuju arah kedewasaan yang optimal, yang mana dalam menuju kedewasaan akan menemui beberapa perubahan untuk mencapai kemajuan sekaligus sebagai tantangan. Perubahan kemajuan dapat berupa keterampilan, kecakapan maupun pengetahuan baru yang dapat ditempuh melalui proses belajar disekolah. Sedangkan tantangan akibat perubahan dan kemajuan dapat ditemui pada aspek social, budaya, dan teknologi. Permasalahan-permasalahan yang timbul akibat perubahanpun akan semakin kompleks dan multidimensi.
Pengelolaan emosi merupakan sesuatu yang esensial untuk ditanamkan kepada seluruh siswa, berdasarkan wawancara dan observasi bahwa permasalahan yang ada di kelas VIII yaitu siswa kurang mampu memahami manajemen emosi, kurang mampu menghadapi konflik, belum mampu menghadapi konflik, kurang mampu berkomunikasi yang baik, kurang mampu berfikir positif dan kemampuan mengelola emosi negatif masih rendah. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh siswa kelas VIII SMPTQ Abi Ummi Boyolali tahun 2020/2021 dapat disimpulkan bahwa masih lemahnya manajemen emosi yang dimiliki siswa.
Permasalahan yang berkaitan dengan lemahnya pemahaman siswa tentang menejemen emosi negatif dapat diminimalisirkan jika pada siswa memiliki wadah untuk berkumpul, bercerita dan berbagi untuk memecahkan permasalahan yang dialami. Guru BK dapat membantu menangani permasalahan tersebut, salah satunya melalui pemberian Layanan Bimbingan Kelompok. Layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik role playing dipilih oleh peneliti karena tujuan dari teknik role playing yaitu agar individu memperoleh pemahaman tentang katarsis atau melepaskan emosi. Alasan lain pemilihan teknik psikodrama yaitu agar siswa tidak merasa jenuh dengan pelaksanaan layanan bimbingan, maka diperlukan metode yang tepat dan menarik yaitu teknik role playing.
Berikut skema kerangka pikir dalam Meningkatkan Kemampuan Manajemen Emosi melalui Layananan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Role Playing Kelas VIII SMPTQ Abi Ummi Boyolali : (1) Kondisi awal siswa sebelum kegiatan layanan bimbingan kelompok (kemampuan memahami manajemen emosi kurang, kemampuan menghadapi konflik kurang, kemampuan mengatasi konflik kurang, kurang mampu berkomunikasi dengan baik, kurang mampu berpikir positif, kurang mampu mengelola emosi negatif), (2) Tindakan penelitian (memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role playing melalui dua siklus : (a) Siklus I memahami manajemen emosi negative, mengenal pentingnya mengelola emosi, mencegah frustasi, (b) Siklus II Tips bergaul dengan teman sebaya, mengatasi perasaan marah yang berlebihan, cara mengelola emosi negatif, (3) Kondisi akhir siswa setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok : manajemen emosi meningkat, kemampuan memahami manajemen emosi dengan baik, kemampuan menghadapi konflik, kemampuan mengatasi konflik menjadi baik, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu berpikir positif, mampu mengelola emosi negatif.
Dari hasil bimbingan kelompok dengan teknik role playing ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pada siklus I, dari jumlah 8 siswa yang memperoleh tindakan, dalam menjawab pertanyaan angket manajemen emosi masih mendapatkan skor jawaban dibawah 65%. (2) Pada Siklus II, dari jumlah 8 siswa yang dikenai tindakan pada siklus II ini memperoleh skor jawaban 65% mencapai 7 siswa. Dan untuk satu anak yang belum mencapai skor akan diadakan konseling individu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk meningkatkan manajemen emosi siswa kelas VII SMPTQ Abi Ummi Boyolali pada semester gasal tahun pelajaran 2020/2021 bisa dikatakan efektif.
19
02/2025
|
17
02/2025
|
15
02/2025
|
15
02/2025
|
14
02/2025
|
Recent Comments