Motivi Slogohimo
SHARE :

Peran Guru Bimbingan dan Konseling Menghadapi Generasi Z – Maulida Unzilatinnur, S.Pd

16
07/2021
Kategori : Berita
Komentar : 0 komentar
Author : Purwanto_Motivi


Peran Guru Bimbingan dan Konseling Menghadapi Generasi Z

Maulida Unzilatinnur, S.Pd

Guru BK SMP N 1 Mrebet

Selamat tinggal generasi milenial dan selamat datang generasi Z

Seiring dengan semakin berkembangnya era teknologi, generasi Z merupakan generasi penerus setelah generasi milenial (generasi Y). Generasi Z selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan gadget sudah menjadi pegangannya sejak kecil. Anak Gen Z juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lainnya

Generasi Z menurut Hellen Chou P. (2012: 35) merupakan generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital. Generasi digital merupakan generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital. Anak-anak dan remaja yang demikian disebut dengan generasi Z. Generasi Z sendiri adalah anak-anak yang lahir pada sekitar tahun 1995 sampai dengan tahun 2010. Dalam Saragih (2012) dijelaskan bahwa generasi Z yaitu anak yang sangat melek teknologi atau net generation.

    Anak-anak yang termasuk generasi Z sudah terbiasa berkomunikasi menggunakan internet. Mereka hidup dalam budaya yang serba cepat, sehingga tidak tahan dengan hal-hal yang lambat. Kemajuan teknologi menjadikan anak sekarang dipenuhi dengan berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia. Mereka dipenuhi dengan berbagai informasi baik yang sesuai dengan moral kita atau tidak. Berkaitan dengan hal ini mereka dituntut mempunyai ketrampilan menganalisis secara kritis, memilih secara bijak, serta mengambil keputusan bagi hidupnya.

            Djiwandono (2011) menyatakan generasi Z mempunyai karakteristik yang berbeda dengan generasi terdahulu. Anak-anak saat ini mempunyai gaya belajar yang aktif, global, sensing, dan visual. Maka proses pembelajaran yang bersifat satu arah yang berpusat pada pengajar sudah tidak pas lagi bagi mereka. Sebaliknya pembelajaran yang membuat mereka menerapkan teori dan melakukan sendiri apa yang sedang dipelajari akan dengan mudah menarik minat belajar mereka.

Bagaimana sikap yang harus diambil oleh guru pembimbing dalam mengahadapi generasi Z ini?

  Untuk generasi yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dengan dunia maya daripada bersosialisasi pada lingkungan sekitar, sikap yang harus dilakukan oleh guru BK adalah dengan melakukan inovasi dalam memberikan layanan BK. Strategi dalam pelaksanaan layanan BK untuk generasi Z harus bersifat active learning. Melibatkan siswa dalam kegiatan secara langsung. Metode dan media yang tepat berdampak pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

 Layanan bimbingan dan konseling dalam hal ini hendaknya diarahkan pada bagaimana membekali generasi Z dengan Pendidikan karakter, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat mengantarkan mereka menuju masa depan yang cemerlang. Kemudian BK juga harus bersikap friendly pada anak didik, sehingga membuat generasi saat ini dapat bersahabat dengan guru BK, peserta didik tidak merasa takut ketika akan menceritakan masalahnya. Karena pada dasarnya Bimbingan adalah kegiatan menolong seseorang, dan Konseling merupakan usaha yang dilakukan dalam proses menyelesaikan suatu masalah. Selain memesona untuk memotivasi peserta didik, guru pandai memanfaatkan media pembelajaran, alat dan bahan pembelajaran, dan sarana lainnya.

Kompetensi guru untuk memfasilitasi dan menginspirasi peserta didik dalam belajar dan menumbuhkan kreatifitas tentunya harus diawali dengan penguasaan materi yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kegiatan layanan, menggunakan teknologi untuk memfasilitasi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreatifitas peserta didik melalui layanan BK dengan lingkungan tatap muka maupun lingkungan virtual.

Guru BK diharapakan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan paham akan perkembangan peserta didik sesuai analisis kebutuhan yang ada. Selain memesona untuk memotivasi peserta didik guru pandai memanfaatkan media pembelajaran, alat dan bahan pembelajaran, dan sarana lainnya. Disamping itu juga menjalin adanya kerjasama dengan peserta didik, teman profesi, orang tua dan komunitas dengan memanfaatkan tool digital dan peralatan untuk mendukung kesuksesan peserta didik dalam belajar.

 Jadi, untuk generasi Z ini guru BK harus dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar yang diikuti dengan perkembangan teknologi di bidang pendidikan melalui platform digital dengan akses internet yang berkembang pesat. Sesuai dengan perkembangan teknologi diharapkan guru BK dalam menghadapi generasi Z dapat menjadi pendidik konselor sekolah yang professional, inovatif, dan berkembang mengikuti dinamika baru.

Berita Lainnya



Tinggalkan Komentar