Perayaan Hari Kartini diperingati setiap 21 April. Hari nasional itu didedikasikan sebagai hari peringatan tokoh Pahlawan Nasional yaitu Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat . Beliaulah tokoh wanita Indonesia yang syarat akan perjuangan lewat karya dan bukti nyata. Salah satu buah pemikirannya yang paling berpengaruh adalah sebuah karya berupa buku Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku tersebut merupakan kumpulan surat-surat Kartini yang ia kirimkan pada teman-teman korespondensi dari Belanda, salah satunya seorang sahabat pena bernama Rosa Abendanon.

Perayaan Hari Kartini tahun ini mungkin tidak akan diwarnai dengan parade atau mengenakan pakaian adat bagi siswa-siswi sekolah. Pandemi COVID-19 yang mewabah di Indonesia sejak 2020. Walaupun demikian civitas pendidikan Slogohimo tetap memperingati Hari Kartini dengan berbagai kegiatan. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Apel Hari Kartini di sekolah masing-masing, membaca riwayat Kartini, berpakaian adat (beskap/kebaya) di hari Rabu 21 April 2021 sesuai Surat Kadin PdK Wonogiri, No 003.1/1558. Selain itu, para siswa Slogohimo secara sukarela mempersembahkan lagu untuk Ibu Kita Kartini, guna mengenang untuk meneruskan perjuangan beliau.

Siswa SD Slogohimo dengan bangga mempersembahkan sebuah lagu “Ibu Kita Kartini” yang dikemas dalam sebuah video klip yang ditayangkan Motivi Slogohimo (Playlist Klik Di  Sini). Berikut sekolah yang turut berpartisipasi dalam pembuatan karya ini: SDN 2 Soco, SDN 1 Sedayu, SDN 3 Randusari, SDN 2 Pandan, SDN 1 Klunggen, SDN 2 Waru, dan SDN 1 Sokoboyo. Tentu masih banyak kekurangan dalam karya siswa didik, baik vocal, intonasi, nada, maupun pengambilan video rekaman dalam bernyanyi “Ibu Kita Kartini” Cipt WR. Supratman. Namun bukan hasil semata yang bisa dilihat, melainkan semangat dan kesungguhan para siswa untuk menghadirkan sebuah karya persembahan. Semoga walau banyak kekurangan bisa membawa inspirasi dalam semangat berkarya ditegah pandemic ini. Pandemi segeralah berlalu, biarkan Kartini Muda meneruskan cita-cita luhur tokoh emansipasi wanita Indonesia.